Selasa, 17 Februari 2015

Guruku Tersayang



Pada hari Senin, Naila dan Salsa adiknya tergesa-gesa segera keluar dari kamar. Mereka adalah anak yang pandai dan ceria. Mereka selalu bermain bersama, tak pernah marahan dan pilih-pilih teman. Naila dan Salsa langsung menuju mama dan papa yang sedang menunggu di meja makan untuk sarapan. Biasanya Naila dan Salsa suka sekali makan nasi goreng buatan bibi Nandri. Sesekali Naila dan Salsa sarapan memakai roti dan susu. Setelah sarapan Naila dan Salsa langsung menaiki mobil, ayah menunggu mereka di halaman. Biasanya Naila dan Salsa berangkat lebih awal agar tidak macet di jalan. Kadang mobil ayah sering terjebak macet di jalan.

Setelah sampai di sekolah, Naila dan Salsa langsung ke kelas,

“Assalamu’alaikum,” kata Salsa. Salsa duduk di bangku kelas 3, sedangkan Naila duduk di bangku kelas 4.

“Assalamu’alaikum,” kata Naila. Naila dan Salsa langsung mengambil tempat duduk mereka masing-masing.

Kriiiiing! Bel berbunyi kencang. Saatnya pelajaran dimulai. Bu Aqila datang sambil membawa buku tematik.

“Assalamu’alaikum,” kata bu Aqila sambil tersenyum. Saat pelajaran selesai,
Kriiiing! Saatnya istirahat. Naila dan Salsa istirahat bersama. 

Saat Naila dan Salsa masuk ke kelas,
“Naila main karet, yuk!” kata Syifa.

“Ayuk!” sahut Naila. 

“Oh ya, besok ‘kan Hari Guru. Kita adain surprise, yuk, buat bu Aqila.”

“Ayuk!”kata Naila.

Saat pulang Naila menunggu Salsa.
“Kak Naila kenapa?”

“ Oh iya, Dek, Kakak lupa bilang kalau besok Hari Guru.”

“Oh iya, Kak,” sahut Salsa.

“Besok kita kasih surprise yuk, Kak untuk bu Aqila,” kata Salsa lagi.
“Iya, oke.”

Saat bu Aqila datang,
Satu ... dua ...tigaaa!
“Selamat Hari Guru,” kata anak-anak. “Kami sayang ibu guru.”

“Terima kasih, anak- anak,” kata bu Aqila sambil menangis.

Oleh: Garini
4 B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar