Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan

Selasa, 17 Februari 2015

I Love My Hijab



“Hai namaku Aziza,” sapa anak yang berada di depan kelas. Hari ini adalah tahun ajaran baru, jadi kelasnya dibedakan. Sekarang pelajaran Matematika, Aziza agak ragu karena pelajaran Matematika tahun ini agak sedikit susah. “Aduh ... gimana, ya?” katanya dalam hati. 

“Assalamu’alaikum, Ma,” kata Aziza.

“Wa’alaikumussalam,” kata mama. “Kita jalan-jalan, yuk!”

“Yeaay!” sampai di sana aku membeli jilbab, sepatu, dan baju.

Saat pagi aku kembali bersekolah. Hari ini Aziza tampak aneh.
“Loh, Aziza sekarang kamu pakai kerudung?” kata mama.

“Iya, Ma. Aku agak mulai suka, nih.”

“Oh, yasudah.”

Sampai di sekolah teman-teman Aziza merasa bingung.
“Aziza sekarang kamu mulai berhijab?” kata Tasya

“Iya, sekarang aku mulai menyukai hijab.” Dan akhirnya Aziza mulai menyukai hijab.

Oleh: Ayesha
4 B

Guruku Tersayang



Pada hari Senin, Naila dan Salsa adiknya tergesa-gesa segera keluar dari kamar. Mereka adalah anak yang pandai dan ceria. Mereka selalu bermain bersama, tak pernah marahan dan pilih-pilih teman. Naila dan Salsa langsung menuju mama dan papa yang sedang menunggu di meja makan untuk sarapan. Biasanya Naila dan Salsa suka sekali makan nasi goreng buatan bibi Nandri. Sesekali Naila dan Salsa sarapan memakai roti dan susu. Setelah sarapan Naila dan Salsa langsung menaiki mobil, ayah menunggu mereka di halaman. Biasanya Naila dan Salsa berangkat lebih awal agar tidak macet di jalan. Kadang mobil ayah sering terjebak macet di jalan.

Setelah sampai di sekolah, Naila dan Salsa langsung ke kelas,

“Assalamu’alaikum,” kata Salsa. Salsa duduk di bangku kelas 3, sedangkan Naila duduk di bangku kelas 4.

“Assalamu’alaikum,” kata Naila. Naila dan Salsa langsung mengambil tempat duduk mereka masing-masing.

Kriiiiing! Bel berbunyi kencang. Saatnya pelajaran dimulai. Bu Aqila datang sambil membawa buku tematik.

“Assalamu’alaikum,” kata bu Aqila sambil tersenyum. Saat pelajaran selesai,
Kriiiing! Saatnya istirahat. Naila dan Salsa istirahat bersama. 

Saat Naila dan Salsa masuk ke kelas,
“Naila main karet, yuk!” kata Syifa.

“Ayuk!” sahut Naila. 

“Oh ya, besok ‘kan Hari Guru. Kita adain surprise, yuk, buat bu Aqila.”

“Ayuk!”kata Naila.

Saat pulang Naila menunggu Salsa.
“Kak Naila kenapa?”

“ Oh iya, Dek, Kakak lupa bilang kalau besok Hari Guru.”

“Oh iya, Kak,” sahut Salsa.

“Besok kita kasih surprise yuk, Kak untuk bu Aqila,” kata Salsa lagi.
“Iya, oke.”

Saat bu Aqila datang,
Satu ... dua ...tigaaa!
“Selamat Hari Guru,” kata anak-anak. “Kami sayang ibu guru.”

“Terima kasih, anak- anak,” kata bu Aqila sambil menangis.

Oleh: Garini
4 B

Camping Seru



Di sekolah tiga sahabat melakukan campig di hutan. Mereka sebelumnya merasa takut tapi mereka memberanikan diri. Alyza si pemberani dudul di kursi bus. Nisa yang masih takut gemetar.
“Apa yang harus kita lakukan?” gemetar Nisa
“Tenang, Nis. Kamu hanya duduk di kursi saja,” kata Alyza. Mereka melihat Mia hanya di kursi dengan santai tanpa rasa takut sama sekali.
“Mia, Kau tidak takut?” tanya Nisa
“Tidak, aku tidak takut.”
Bus pun berjalan. Rasa takut Nisa makin terasa, “Aduh bagaimana, nih!”
“Tenang, Nis, semua akan baik-baik saja.”
Setelah sampai di hutan Nisa cepat bertanya, “Kak, campingnya jalan malam?”
“Iya, Nisa ...” jawab kakak pembina. Nisa kaget dan langsung pingsan.
Semua tenda sudah dipasang. Api unggun berada di samping tenda kami. Pukul 2 malam mereka bangun dan membuat barisan.
Semua regu sudah sampai mulai dari Matahari, Lavender. Hanya regu Mawar belum sampai, yaitu regu Mia. Setelah menunggu satu jam lamanya, akhirnya mereka sampai dan hampir dimarahi. Tapi, Alyza langsung berbicara bahwa tadi mereka melewati sungai yang kotor. Alyza menyuruh regunya membersihkan sungai dan kembali. Akhirnya mereka menjadi regu terbaik.

Oleh : Kartika
4 B

Selasa, 27 Januari 2015

Jangan Menyontek Kawan

Di pagi hari, Dina seorang anak pintar yang bersemangat bangun dari tidurnya yang lekas merapikan tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Dengan senang hati, Dina berangkat sekolah.

Sesampai di sekolah, Dina menyapa teman-temannya,
"Assalamu'alaikum,"
Teman-temanmenjawab, "Wa'alaikumussalam"
"Dina bertanya, "Kalian sudah belajar? Hari ini kita ulangan, lho!"
Zahra sahabat Dina menjawab,"Sudah, dong."

Saat ulangan, Dina dan Zahra duduk berdekatan. Saat Dina sudah mengerjakan soalnya dengan serius, Dina lalu mengumpulkannya bersamaan dengan Zahra.
Aku bingung kenapa aku dan Zahra mengumpulkan kertas bersamaan? dan itu terjadi selama smeinggu. Kata Dina dalam hati.

Saat Dina tahu semua nilainya dan nilai Zahra selalu sama. Dina bertanya pada Zahra,
"Zahra, apakah kamu menyontek selama ulangan?"
Zahra terdiam.
"Tak apa, jujurlah!" Dina membujuk.
"Iya, aku menyontek." Zahra mengaku.
"Saranku, kau harus mengaku." Saran Dina.

Walaupun Zahra dihukum tidak menjadi juara 2, dia semakin disayang teman0teman atas kejujurannya. Dina menjadi juara 1 dan Zahra juara 4 karena jujur.

Luthfia Ammara Syifa
Kelas 4 B SDIT Al Fatah
Nomor Pers 0172014